ini juga diambil dari blog temen gw (http://anakmudaceria.blogspot.com/2011/07/kosong-kau-kemana)
"...I am thinking and wondering you'll be here.. I want you be here..."
Malam,
Bukan lagi malam
Pagi,
bukan pula pagi
Ya! Fajar
Saat mentari tercercah bagai harapan
Di ufuk timur,
Dari taman belakang rumahku
tempat aku bisa merenungimu
Tiap malam
Tiap hari
Tiap tetes air mata
Disetiap saat...
Jauh sudah kita berpisah
Merentang jarak bukan jarak kejauhan
Tapi.....
Merentan rasa kasih kita yg tak hangat bagai dulu
Meninggalkan bayang bagai teman
Teman semu nan bisu bagai harapan
Harapan kosong tak ada jawab
Hingga harapan ini tergerus menghilang
Tergerus memudar
Memudar sendiri dalam impian
Mengapa engkau memudar?
Menjadi nyata engkaulah impianku!
14 malam kita tak bersua
5 malam kita tanpa bercakap gurau
3 malam kita tak bertanya kabar
Serasa 1 abad aku hidup sebatang kara
Merindukan gadis periang seperti jessica.!
Oh Tuhan!
Sungguh, aku merindukannya..
Kemana hatimu pergi
Harus kemana diriku berlari
Kemana hatimu dapat kuraih
Harus kemana langkah 'kan kucari
Kapan kita bisa bersanding
Harus kapan aku berhenti menanti
Dan kini,,,
Seribu langkahku
Membuat hati kian peluh melelah
Sejuta fikirku
Memutar otak kian penuh mengkhayal.
Sedang apa aku?
Dia pergi dan tak akan kembali
Apa aku salah?
Saat aku bermimpi beriring resah
Apa aku bodoh?
Mengurai rintikan tetes air mata disudut kemurungan
Mencari gadis itu, Gadis nan jelita
Di penghujung harapan tombak impian
Apa aku sia sia?
Saat ia mengacuhkanku
Usai ia membahagiakanku
Apa semua hanya mimpi?!
Ya Tuhan.?!
Benar sudah kini ia t'lah pergi!
Menyeruput teh hangat fajar di taman belakang
Aku masih disini
Mengurai kata demi kata
Melinang isak nafas demi tangis airmata
Membunuh waktu demi waktu
Mengiring senandung nada demi hati nan hampa
Demi gadis pujaanku
Demi peri impianku
Demi bidadari idamanku
Nan hilang diterpa waktu
Saat engkau dan waktu yg meninggalkanku
Rerumputan hening tunduk tak bergoyang
Tampak sunyi semu menanti sentuhan
Hatikupun kian lemah tak ada teman
Tampak kosong dalam ratapan tanpa sanjungan
Haruskah aku mati dihadapanmu
Usai aku lelah mencarimu
Usai aku letih mengejarmu
Dan kini aku,,,
masih menyendiri
Menantang fajar kian meninggi terganti mentari
Dan matahari ufuk senja mati terganti bulan penuh harapan
Tak berdaya ragaku
Kian melemah
Dan ku hanya duduk bersimpuh berfikir dan memohon
Meminta kau bisa duduk bersanding menemaniku
Meski semua itu pasti mustahil
Ya.. Tak lagi pernah ada kembali
Asal kau bisa membuka pintumu kembali
Sedari dulu
Seperti dulu
Tapi aku sendiri dsini
Jauh dari hati dan ragamu
Dan tetap terus memohon
Untuk kau bisa kembali
Meski tengah apa engkau disana
Aku tak lagi bisa tuk bisa tahu
Saat kehadiranmu usai menjadi abu
Membuat aku terkunci bisu
Hanya 'tuk sedekar bisa tahu
Semua tentang dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar